Sabtu, 24 Januari 2009

Lamunan Kosong

Hari semakin sore, terasa tak asing lagi
Suasana yang seperti biasanya, membuatku benar-benar tak tahan
Mengisi gelas kosong itu dengan air bercampur kopi
Ditambah sedikit gula tentunya
Seperti biasa, ditemani kepulan asap dari rokok kesukaanku

Otak ini tak tahan untuk diajak bersantai
Kembali seperti kemarin, seperti waktu yang sudah-sudah, selalu menerawang, berandai-andai entah kemana
Tapi tiba-tiba saja, seketika itu juga aku mencoba mengendalikan lamunanku

Kuhisap rokok itu sekali diiringi seteguk kopi sesekali
Matahari nampak diujung cakrawala, menampakkan dirinya secuil saja
Bahkan hanyacahaya kemerahan senja kurasa
Tak lama kemudian, sayup-sayup kudengan kumandang adzan berlomba menggema
Senja itu, ternyata aku tak memikirkan apapun
Hanya lamunan kosong rupanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda